Kau Dan Hujan

Sampai nanti ketika hujan tak lagi meneteskan duka meretas luka, sampai hujan memulihkan luka.
Rintikan hujan dan gemuruh tak lagi ku perdulikan ketika ku tau aku jatuh cinta padamu.
Ketika kau mencintanya dan kau hanya mendapat hujan, cintailah aku sebagai pelangi mu.
Ada yang suka hujan dan pula ada yang tak suka. Rintik itu ibarat titik, kecil dan sedikit. Begitulah perasaanku padamu, namun berulang-ulang ada.
Hujan di kala malam mengakibatkan genangan perasaan rindu yang mendalam akan masa lalu.
Bersama air hujan yang turun malam ini, kujatuhkan sebuah perasaan yang menjelma air mata.
Aku menyampaikan kesedihan lewat hujan, dan dia mewakili perasaan lewat tetesan.
Hujan ialah tempat pelarian yang indah, tempat paling mudah untuk menyembunyikan perasaan yang membuncah ruah.
Perasaan manusia seperti cuaca. Bila bahagia, dia sama seperti pelangi di petang hari.Tetapi bila sedih, dia akan menangis seperti hujan.
Ketika langit kotaku berubah mendung kehitaman, Aku pikir serupa itukah warna rindu yang tertahan. Rindu penuh pengharapan.
Aku sudah mulai bosan menjadi penikmat hujan-mu, bisakah kini kau tuntun aku menuju altar pelangi bahagiamu.
Kali ini suara rintik hujan lebih syahdu kudengar daripada radio yang biasanya kuperdengarkan.
Apakah rindu masih bermakna jika diucapkan di bawah derasnya air hujan.
Apakah tetes air mata masih bermakna jika diteteskan dibawah rintik air hujan. Maka hanya hujan lah yang tau bagaiman perasaan ini. Aku suka hujan, Dialah penyembuh lara dari segala rindu.

Ku titipkan rinduku melalui hujan...

Komentar

Postingan Populer