untuk kamu yang sempat hadir

Untuk kamu yang sempat hadir.

Apa kabar? sudah lama kita tak jumpa. Jangankan berjumpa , saling sapa pun sudah tidak. Aku maklumi itu semua, aku hargai kehidupanmu, dan kau ? entahlah masih peduli dengan hidupku atau tidak.
Mungkin kamu akan bertanya, kenapa aku menulis ini semua? Jika kau mengira karena aku ingin mencuri perhatianmu, tentu saja tidak. Untuk apa ? Lalu jika kau mengira aku ingin mendramatisir keadaan itupun tidak. Sama sekali tidak. Aku menulis semua ini hanya karena rindu. Tak pernah kah kau merasakannya juga? Aku harap kau sempat merindukanku walau hanya semalam. Setidaknya kau mengingat bagaimana aku tertawa lalu menangis. Setidaknya kau mengingat bagaimana susahnya berusaha dan mudah menyerah.
Aku tidak peduli, apakah aku cinta pertamamu atau bukan. Aku menyimpan memori dalam hidupmu atau tidak, yang aku tahu aku merasakannya. Cukup aku, kau juga bukan kekasih pertamaku atau kedua. Tapi percayalah, kau membuatku mengenal banyak haluntuk pertama kalinya. Kau orang pertama yang membuatku merasa berharga dan di hargai, kau membuat aku merasa bahwa aku adalah seseorang yang patut di perjuangkan. Bukan orang yang selalu menunggu,menanti bahkan meminta.

Untuk kamu yang sempat hadir.
Maaf aku sempat membuatmu ilfil, dengan sikapku yang ke kanak-kanakan. Yang sering mengeluh, yang sering berdrama dengan segala masalah. Kau selalu mengingatkanku, dan lagi aku terlambat menyadarinya. Aku tau aku salah, tapi siapa yang peduli saat itu, yang aku tau hanya cinta itu menyakitkan ketika kamu pergi. Bodoh ? Iya, sangat bodoh, kadang akupun hanya tertawa bila mengingatnya. Perjalanan kita amat sangat lucu ternyata.
Aku ingat, kita memulai dengan cara yang salah. Entah aku atau kamu, tapi aku tak ingin menyalahkan siapapun, karena untuk masalah perasaan semua orang akan merasa benar. Meskipun penuh kebohongan dan ketidakpedulian. Cukup aku saja yang tahu maksud semuanya.

Perjalanan memang kadang membuat aku terbang lalu jatuh. Dan terima kasih kamu telah menjadi perjalananku. Hidup kadang terasa manis seperti gulali yang ku beli di taman hiburan, tapi ada masanya terasa pahit sama seperti kopi. Dan kamu telah menjadi keduanya di saat bersamaan. Sekali lagi terima kasih untuk pernah hadir lalu pergi, dan untuk sempat memulai lalu mengahkiri.

Untuk kamu yang sempat hadir.
Aku tadi bilang bahwa aku merindukanmu, tapi setelah aku menulis ini semua aku tak lagi merasakannya. Aku sedang tersenyum, percayalah aku bahagia. Tak perlu aku merindukanmu lagi. Tugasku sudah cukup, tugasku kini pergi lalu menghilang. Untuk tak saling mengenal mungkin lebih baik, mungkin? Hahahaha aku hanya bercanda, aku hanya berharap aku dan kamu baik-baik saja. Kita bahagia bersama di jalan yang berbeda. Dan harapan terakhirku adalah suatu saat aku dapat bertemu kamu dengan senyuman, tak ada lagi kecanggungan, lalu berbincang. Dan aku akan mengenalkan seseorang padamu, dan sebaliknya. Iya, seseorang yang aku kenalkan adalah orang yang membuat aku tersenyum setelah kamu membuat aku menangis. Dan kamu, mengenalkan seseorang yang kamu ajak tersenyum ketika aku sedang menangis.

Untuk kamu yang sempat hadir, aku merasa cukup dan aku pergi.

 eli halimah :)

Komentar

Postingan Populer